Tujuan Akidah Islam
Tujuan
akidah dalam kehidupan umat Islam antara lain dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Memupuk dan mengembangkan potensi-potensi ketuhanan
yang ada sejak lahir.
Hal
ini karena manusia sejak di alam roh sudah mempunyai fitrah ketuhanan, sehingga
sepanjang hidupnya membutuhkan agama dalam rangka mencari keyakinan terhadap
Tuhan. Aqidah Islam berperan memenuhi kebutuhan fitrah manusia tersebut,
menuntun, dan mengarahkan manusia pada keyakinan yang benar terhadap Tuhan,
tidak menduga-duga atau mengira-ngira, melainkan menunjukkan Tuhan yang
sebenarnya.[1]
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf [7]: 172-173:
وَإِذْ
أَخَذَرَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَتَهُمْ وَ أَشْهَدَهُمْ عَلَى
أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا
بَلىَ شَهِدْنَا أَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ
هَذَا غافليْنَ أَوْ تَقولُوا إِنَّمَا أَشْركَ آباءُنَا مِنْ قَبْلُ وَ كُنَّا ذُرِّيَةً
مِّن بعدِهِم أَفْتُهلِكُنَا بما فعل المُبْطِلون
Terjemahnya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (Seraya berfirman)’ ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu ?’
mereka menjawab, ‘betul (Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi ‘(kami lakukan
yang demikian itu) agar pada hari kiamat, kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya
Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan)’,
atau agar kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan
(yang datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena
perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”
2. Menjaga Manusia dari Kemusyrikan
Kemungkinan
manusia untuk terperosok ke dalam kemusyrikan terbuka lebar, baik secara
terang-terangan (syirik jaly), yakni berupa perbuatan ataupun ucapan
maupun kemusyrikan yang bersifat sembunyi-sembunyi (syirik khafy) yang
berada di dalam hati. Untuk mencegah manusia dari kemusyrikan tersebut,
diperlukan tuntutan yang jelas tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.[2]
3. Menghindari dari Pengaruh Akal yang Menyesatkan
Walaupun
manusia diberi oleh Allah kelebihan berupa akal pikiran, mausia sering tersesat
oleh akal pikirannya, sehingga akal pikiran manusia perlu dibimbing oleh akidah
islam.
4. Memberikan Ketenangan dan Ketentraman Jiwa
Agama
sebagai kebutuhan fitrah akan senantiasa menuntut dan mendorong manusia
untuk terus mencarinya. Akidah memberikan jawaban yang pasti sehingga kebutuhan
rohaninya dapat terpenuhi.
5. Memberikan Pedoman Hidup yang Pasti
Keyakinan
terhadap Tuhan memberikan arahan dan pedoman yang pasti, sebab akidah
menunjukkan kebenaran keyakinan yang sesungguhnya. Akidah memberikan
pengetahuan asal dan tujuan hidup manusia, sehingga kehidupan manusia akan
lebih jelas dan lebih bermakna. Akidah Islam sebagai keyakinan akan membentuk
perilaku, bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim.
Aqidah
Islamiyah bersumber dari Allah yang mutlak, kesempurnaannya tidak diragukan
lagi. Berbeda dengan filsafat yang merupakan karya manusia, tentu banyak
kelemahannya. Makanya seorang mu’min harus yakin akan kebenaran Aqidah
Islamiyah sebagai poros dari segala perilaku dan tindakan yang akan menjamin
kebahagiaanya di dunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar