Selasa, 16 Desember 2014

Latar Belakang Munculnya Khawarij



Latar Belakang Munculnya Khawarij
Kelompok ini muncul pertama kali ketika terjadi arbitrase antara Ali dan Muawiyah. Dengan kecerdikannya, ketika terdesak Muawiyah meminta kepada Ali bin Abi Thalib, agar dilakukan arbitrase dengan kembali kepada Al-Qur’an. Peristiwa ini terjadi pada tahun 37 H di suatu tempat yang bernama Shiffin. Awalnya Ali mengetahui akal bulus Muawiyah dan Amr ibn Al-Ash hingga ia enggan menerima arbitrase tersebut. Pada akhirnya, Ali menjadi lunak akibat desakan yang dilakukan oleh beberapa pengikutnya dalam menerima upaya damai tersebut.  Alasan yang diungkapkan oleh para pengikutnya adalah “ umat memanggil kami kepada kitab Allah sedangkan engkau mengajak kami untuk menghunus pedang.” Lalu Ali menyambut pernyataan tersebut, “Aku lebih mengetahui apa-apa yang terdapat dalam Al-Qur’an, maka beralih kesia-siaan golongan ini. Bergabunglah dengan mereka yang menyatakan Allah dan Rasul-Nya sedang berbohong sedang kamu sekalian mengetahui kebenaran Allah dan Raasul-Nya.”
Beberapa pengikut Ali tetap mengancam untuk menghentikan pertempuran, bahkan mereka mengancam akan membunuh Ali, jika ia tidak menghentikan pertempuran. Sebagaimana yang pernah mereka perbuat kepada Khalifah Usman ibn Affan. Ketika kemenangan sudah di tangan, Ali memerintahkan Al-Asytar untuk menghentikan peperangan. Ali menerima arbitrase tersebut dengan sangat terpaksa. Kedua belah pihak menyepakati untuk mengangkat dua orang juru runding dari kedua belah pihak. Ali menunjuk Abu Musa Al-Asy’ari sebagai delegasi atas desakan orang-orang Khawarij, sedangkan pihak Muawiyah menunjuk Amr ibn Al-Ash. Hasil arbitrase menghasilkan suatu keputusan, menurunkan Ali dari jabatan kekhalifahan dan mengangkat Muawiyah ibn Abu Sufyan sebagai khalifah. Orang-orang tadinya memaksa Ali untuk menerima arbitrase serta menentukan orang yang akan menjadi delegasi malah menuduh, mereka yang terlibat dalam arbitrase tersebut adalah mereka yang telah melakukan kesalahan yang besar, yang dalam bahasa agama telah melakukan dosa besar. Akibatnya mereka menuntut Ali, Muawiyah, Abu Musa Al-Asyari, serta Amr ibn Al-Ash untuk segera bertaubat karena telah melakukan dosa besar yang membuat mereka menjadi ingkar kepada tuhan (kafir).
Setelah meninggalkan Ali, kaum Khawarij pergi menuju suatu daerah bernama Harurah daerah sekitar Kufah. Jumlah mereka sekitar 12000 orang yang dipimpin oleh Abdullah ibn Al-Rasibi yang menggantikan posisi Ali ibn Abi Thalib. Kemudian Abdullah memindahkan para pengikutnya ke suatu daerah bernama Jukha dekat sungai Tigris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar