Latar Belakang Munculnya Khawarij
Kelompok ini muncul pertama kali ketika terjadi arbitrase antara
Ali dan Muawiyah. Dengan kecerdikannya, ketika terdesak Muawiyah meminta kepada
Ali bin Abi Thalib, agar dilakukan arbitrase dengan kembali kepada Al-Qur’an.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 37 H di suatu tempat yang bernama Shiffin. Awalnya Ali mengetahui akal
bulus Muawiyah dan Amr ibn Al-Ash hingga ia enggan menerima arbitrase tersebut.
Pada akhirnya, Ali menjadi lunak akibat desakan yang dilakukan oleh beberapa
pengikutnya dalam menerima upaya damai tersebut. Alasan yang diungkapkan oleh para pengikutnya
adalah “ umat memanggil kami kepada kitab Allah sedangkan engkau mengajak kami
untuk menghunus pedang.” Lalu Ali menyambut pernyataan tersebut, “Aku lebih
mengetahui apa-apa yang terdapat dalam Al-Qur’an, maka beralih kesia-siaan
golongan ini. Bergabunglah dengan mereka yang menyatakan Allah dan Rasul-Nya
sedang berbohong sedang kamu sekalian mengetahui kebenaran Allah dan
Raasul-Nya.”
Beberapa pengikut Ali tetap mengancam untuk menghentikan
pertempuran, bahkan mereka mengancam akan membunuh Ali, jika ia tidak
menghentikan pertempuran. Sebagaimana yang pernah mereka perbuat kepada
Khalifah Usman ibn Affan. Ketika kemenangan sudah di tangan, Ali memerintahkan
Al-Asytar untuk menghentikan peperangan. Ali menerima arbitrase tersebut dengan
sangat terpaksa. Kedua belah pihak menyepakati untuk mengangkat dua orang juru
runding dari kedua belah pihak. Ali menunjuk Abu Musa Al-Asy’ari sebagai
delegasi atas desakan orang-orang Khawarij, sedangkan pihak Muawiyah menunjuk
Amr ibn Al-Ash. Hasil arbitrase menghasilkan suatu keputusan, menurunkan Ali
dari jabatan kekhalifahan dan mengangkat Muawiyah ibn Abu Sufyan sebagai
khalifah. Orang-orang tadinya memaksa Ali untuk menerima arbitrase serta
menentukan orang yang akan menjadi delegasi malah menuduh, mereka yang terlibat
dalam arbitrase tersebut adalah mereka yang telah melakukan kesalahan yang
besar, yang dalam bahasa agama telah melakukan dosa besar. Akibatnya mereka
menuntut Ali, Muawiyah, Abu Musa Al-Asyari, serta Amr ibn Al-Ash untuk segera
bertaubat karena telah melakukan dosa besar yang membuat mereka menjadi ingkar
kepada tuhan (kafir).
Setelah meninggalkan Ali, kaum Khawarij pergi menuju suatu daerah
bernama Harurah daerah sekitar Kufah. Jumlah mereka sekitar 12000 orang yang
dipimpin oleh Abdullah ibn Al-Rasibi yang menggantikan posisi Ali ibn Abi
Thalib. Kemudian Abdullah memindahkan para pengikutnya ke suatu daerah bernama
Jukha dekat sungai Tigris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar