Selasa, 16 Desember 2014

SYI'AH MENURUT ULAMA



Pengertian SYI’AH

            Syi’ah dari segi etimologis (bahasa), Syi’ah terambil dari akar kata sya’a-syiya’an yang berarti "mengikuti atau menemani".[1] Contohnya: Syi’ah Ali, bermaksud satu kelompok yang berupa "Pendukung atau pembela Ali". Syi’ah Muawiyah, berarti: Pendukung atau pembela Muawiyah.
Menurut terminologi (istilah), Syi’ah adalah "Orang yang membela Ali dan meyakini kepemimpinannya sesuai nash atau wasiat, dan bahwa kepemimpinan sebelumnya telah mendzaliminya, dan kepemimpinan tidak boleh keluar dari anak keturunannya, dan mereka meyakini pula bahwa keyakinan ini (Al Imamah) merupakan salah satu pilar utama dalam agama.”  Maka apabila disebutkan bahwa si Fulan itu Syi’ah, artinya dia menganut atau berfaham Syi’ah.
Ibnu Manzur mengatakan bahwa Syiah adalah mengikuti seseorang dan menjadi penolonngnya.
Sementara itu, Jafri dengan mempertimbangkan perkembangan sejarahnya, mendefinisikan kata Syi’ah secara harfiah sebagai pengikut, partai, kelompok, perkumpulan, partisan, atau dalam makna, yang agak longgar berarti “pendukung”.[2]
Aliran-aliran ini tersebar di negara-negara seperti Iran, Irak, Pakistan, Afghanistan, India, Libanon, Arab Saudi, Bahrein, Kuwait,  bekas negara Uni Soviet, serta beberapa negara Amerika dan Eropa.[3]
Adapun Allamah Tabataba’I mendefenisikan Syi’ah secara harfiah berarti pengikut, dan secara istilah adalah kaum Muslilimin yang menganggap penggantian Nabi Muhammad Saw. merupakan hak istimewa keluarga Nabi, dan mereka yang dalam bidang pengetahuan dan kebudayaan Islam mengikuti mazhab Ahlul Bait.[4]


[1] Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia “Multi Karya Grafika, 1999, hlm. 1110”.
[2] Jafri, dari Saqifah sampai Imamah, hlm. 26.
[3] Ensiklopedi Islam, hlm. 5.
[4] Allamah M. H. Thabathaba’I, Islam Syi’ah: Asal Usul dan Perkembangannya, terjemah Djohan Effendi, hlm. 32.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar