Kamis, 18 Desember 2014

Pentingnya Hubungan dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat



.   Pentingnya Hubungan dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat


1. Hubungan  dalam keluarga
Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Untuk itu membawa anak pada kedewasaan, orang tua harus member teladan yang baik kepada anaknya karena anak suka mengimitasi kepada orang yang lebih tua atau orang tuanya. Dengan teladan yang baik, anak tidak merasa dipaksa. Dalam memberikan sugesti kepada anak anak tidak tidak merasa otoriter, melainkan dengan system pergaulan sehngga dengan senang anakmelaksanakannya. Biasanya anak paling suka untuk identik dengan orang tuanya, seperti anak laki-laki terhadap ayahnya sementara anak perempuan tehadap ibunya. Antara anak dengan orang tua ada rasa simpati dan kekaguman. Antaranak dalam keluarga belajar tukar-menukar pengalaman sehingga semakin banyaklah hal-hal yang diketahui tentang baik dan buruk,hak dan kewajiban,tentang saling menyayangi,dan sebagainya dengan adanya hubungan satu sama lain.
2.        Hubungan dalam Sekolah
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah terdiri dari pendidik dan anak didik. Guru-guru sebagai pendidik,dengan wibawanya dalam pergaulan membawa murid sebagai anak didik ke arah kedewasaan. Memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara yang paling baik dan efektif dalam pembentukan pribadi dan dengn cara ini pula maka hilanglah jurang pemisah antara guru dan anak didik. Hubungan murid dengan murid juga menunjukkan suasana yang edukatif. Aktifitas di sekolah yang mengandung gejala pendidikan antara lain ialah organisasi intrapelajar, pelajaran berolahraga, kerja bakti, baris-berbaris, kepramukaan, keterampilan, dan sebagainya. Semua itu mengaharuskan murid berdisiplin dan meningkatkan profesionalnya.
3.        Hubungan dalam Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan selain keluarga dan sekolah yang akan membentuk kebiasaan,  pengetahuan, minat dan akhlak, kesusilaan, kemasyarakatan, dan keagamaan anak. Di masyarakatlah anak melakukan pergaulan yang berlangsung secara informal baik dari para tokoh masyarakat, pejabat atau penguasa, para pemimpin agama dan sebagainya. Tentang pergaulan ini, dalam ajaran Tonnis dibedakan antara pergaulan hidup dalam Gemeinschaft (persekutuan) dan Gesselschaft (perbuatan). Hubungan yang di bentuk oleh kodrat disebut Gemeinschaft, seperti hubungan antara seseorang dengan orang tua, dengan tokoh masyarakat, dengan pejabat, dengan tokoh agama, dan lain-lain. Hubungan yang dibentuk oleh ikatan organisasi disebut Gesselschaft, seperti hubungan seseorang dengan pimpinan organisasi massa, organisasi kelembagaan, organisasi politik, koperasi, dan sebagainya. Pergaulan hidup dalam Gemeinschaft antara seseorang dengan tokoh agama atau tokoh masyarakat cenderung mendewasakan, lebih-lebih yang berkecimpung di bidang pengajian atau kegiatan kemasyarakatan. Pergaulan sehari-hari antara anak dengan anak lainnya dalam masyarakat juga ada yang setaraf dan ada yang lebih dewasa dibidang tertentu. Teguran anak yang lebih dewasa, terhadap anak yang nakal, yang jorok,yang melakukan perbuatan-perbuatan berbahaya, dan sebagainya.
4.        Kewibawaan dalam hubungan
            Di dalam proses pendidikan, kewibawaan merupakan syarat bagi pendidik dan digunakan untuk membawa anak didik ke kedewasaan. Oleh karena itu, kewibawaan termasuk dalam alat pendidikan. Salah seorang tokoh pendidik, Langeveld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat diberikan setelah anak itu mengenal kewibawaan, kira-kira anak berumur 3 tahun. Sebelum umur 3 tahun anak seperti diberi semacam paksaan yang diberikan kepada anak-anak yang masih kecil ditunjukkan pada kedewasaan anak. Maka, paksaan yang diberikan kepada anak yang kecil itu disebut dengan pendidikan pendahuluan, bukan dresser/karaha (paksaan).





DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Rajawali Perss. Cet. 11, Jakarta: 2013.
Maxwell, John C. Menjadi Pribadi Yang Berpengaruh. Menuju Insan Cemerlang, Surabaya:2013
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar