1.
Karakteristik utama Khawarij
Peneliti yang
mempelajari dan menelaah sejarah Khawarij pasti mendapati mereka memiliki
beberapa karakteristik yang menonjol dan melekat.
Ø Berlebih-lebihan
dalam hal agama;
Tidak perlu disangsikan lagi bahwa Khawarij adalah para
ahli ibadah, orang-orang yanng religius, dan sangat komit pada ajaran agama.
Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan ajaran agama seraya
menerapkan hukum-hukum dan aturan-aturannya dalam kehidupan sehari-hari, dan
menjauhkan diri dari segala perbuatan yang dilarang syari’at. Mereka sangat
berhati-hati agar tidak jatuh dalam kedurhakaan dan kesalahan sedikit pun yang
bertentangan dengan Islam, sampai-sampai mereka menjadi yang paling menonjol
dalam hal ini dan tiada satu kelompok pun yang menyamainya.
Ø Tidak tahu
agama;
Salah satu kebejatan besar Khawarij adalah tidak tahu
tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pemahaman mereka buruk; mereka kurang
merenungkan serta memikirkan; dan mereka tidak menggunakan teks-teks dalil pada
tempatnya.
Ibnu Umar menilai mereka sebagai manusia yang paling
jahat; ia berkata: “Mereka mengemukakan ayat yang sejatinya diturunkan ihwal orang-orang
kafir, tetapi mereka tujukan kepada orang-orang Mukmin.”
Ø Mematahkan
tongkat ketaatan;
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Salah satu kesesatan mereka
adalah meyakini bahwa para imam dan jamaah kaum Muslimin telah berbuat tidak
adil dan sesat. Hal inilah yang menjadi landasan para penolak Sunnah Rasulullah
Saw., baik Rafidhah maupun lainnya. Mereka memandang suatu kezhaliman sebagai
kekafiran, lalu merekayasa hukum-hukum atas ‘kekafiran’ itu. Dengan keyakinan
itu, mereka telah mematahkan tongkat ketaatan dan berupaya memecah belah
persatuan dan kesatuan umat Islam.
Ø Mengkafirkan
pelaku dosa serta menghalalkan darah dan harta kaum muslimin;
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Karakteristik kedua Khawarij
dan Ahli Bid’ah adalah mereka mengkafirkan pelaku dosa besar dan dosa kecil.
Konsekuensinya, mereka menghalalkan darah dan harta benda kaum muslimin;
menjadikan Darul Islam sebagai Darul Harb, sedangkan wilayah
mereka sendiri adalah Darul Iman. Inilah pangkal bid’ah
Ø Menganggap
boleh penyematan sifat zhalimdan sifat-sifat buruk lainnya terhadap Nabi Saw;
Ø Menjelek-jelekkan
dan mencap sesat;
Ø Berburuk sangka;
Ø Bersikap keras
terhadap kaum muslimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar