Selasa, 16 Desember 2014

KARAKTERISTIK KHAWARIJ



1.      Karakteristik utama Khawarij
Peneliti yang mempelajari dan menelaah sejarah Khawarij pasti mendapati mereka memiliki beberapa karakteristik yang menonjol dan melekat.
Ø  Berlebih-lebihan dalam hal agama;
Tidak perlu disangsikan lagi bahwa Khawarij adalah para ahli ibadah, orang-orang yanng religius, dan sangat komit pada ajaran agama. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan ajaran agama seraya menerapkan hukum-hukum dan aturan-aturannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menjauhkan diri dari segala perbuatan yang dilarang syari’at. Mereka sangat berhati-hati agar tidak jatuh dalam kedurhakaan dan kesalahan sedikit pun yang bertentangan dengan Islam, sampai-sampai mereka menjadi yang paling menonjol dalam hal ini dan tiada satu kelompok pun yang menyamainya.
Ø  Tidak tahu agama;
Salah satu kebejatan besar Khawarij adalah tidak tahu tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pemahaman mereka buruk; mereka kurang merenungkan serta memikirkan; dan mereka tidak menggunakan teks-teks dalil pada tempatnya.
Ibnu Umar menilai mereka sebagai manusia yang paling jahat; ia berkata: “Mereka mengemukakan ayat yang sejatinya diturunkan ihwal orang-orang kafir, tetapi mereka tujukan kepada orang-orang Mukmin.”
Ø  Mematahkan tongkat ketaatan;
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Salah satu kesesatan mereka adalah meyakini bahwa para imam dan jamaah kaum Muslimin telah berbuat tidak adil dan sesat. Hal inilah yang menjadi landasan para penolak Sunnah Rasulullah Saw., baik Rafidhah maupun lainnya. Mereka memandang suatu kezhaliman sebagai kekafiran, lalu merekayasa hukum-hukum atas ‘kekafiran’ itu. Dengan keyakinan itu, mereka telah mematahkan tongkat ketaatan dan berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan umat Islam.
Ø  Mengkafirkan pelaku dosa serta menghalalkan darah dan harta kaum muslimin;
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Karakteristik kedua Khawarij dan Ahli Bid’ah adalah mereka mengkafirkan pelaku dosa besar dan dosa kecil. Konsekuensinya, mereka menghalalkan darah dan harta benda kaum muslimin; menjadikan Darul Islam sebagai Darul Harb, sedangkan wilayah mereka sendiri adalah Darul Iman. Inilah pangkal bid’ah
Ø  Menganggap boleh penyematan sifat zhalimdan sifat-sifat buruk lainnya terhadap Nabi Saw;
Ø  Menjelek-jelekkan dan mencap sesat;
Ø  Berburuk sangka;
Ø  Bersikap keras terhadap kaum muslimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar